ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Pegawai Pada Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, Adapun sampel pada penelitian berjumlah 6 pegawai gizi, alasan peneliti memilih 6 sampel ini adalah karena 6 orang ini adalah masa kerjanya sudah lebih dari 5 tahun dan sudah memahami tentang keadaan di instalasi gizi dan memahami secara baik tugas pokok dan fungsi yang ada di instalasi giziMetode dalam penelitian ini adalah kualitatif dan triangulasi, dimana analisis data adalah proses mencari dan menyusul secara sistimatis data yang diperoleh dan hasil wawancera, dan studi pustaka, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh din sendiri.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan Kinerja Pegawai Pada Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang sudah baik masih perlu diperhatikan dalam ketepatan waktu dan efektivitas kerja khususnya teknologi, dimana sudah tepat waktu untuk masak, dan pengantaran makanan, Cuma kalau untuk konsultasi ini kan biasanya dimulai jam 9 kadang karena konsultasi ini tidak ramai, mereka bukanya tunggu melihat ada yang mendaftar jadi waktu tidak tentu. Gizi ini jantungnya rumah sakit, makanya pegawai dituntut paham dengan pekerjaan nya yang tanggungjawabnya besar, jadi memang mereka di tuntut untuk disiplin khususnya disiplin waktu.Sedangkan untuk efektivitas kerja masih ada pegawai yang tidak terlalu mengetahui tentang teknologi dan merasa tidak begitu perlu dalam pekerjaannya, namun sebagian lagi untuk sekedar membuat laporan dan berkomunikasi sudah menggunakan teknologi. Kemudian dalam pekerjaannya di instalasi gizi ini semua sudah ada catatannya kemudian di awasi pelaksanaannya di lapangan, hal ini dilakukan agar bahan baku tidak terjadi pemborosan.