ANALISIS TURNOVER INTENTION KARYAWAN DI PT. BRUN BRUN RETAILINDO SEJAHTERA TANJUNGPINANG

Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intentions karyawan di PT. Brun Brun Retailindo Sejahtera Tanjungpinang. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jumlah informan yaitu 7 orang.Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif bermaksud untuk memberikan gambaran mengenai fenomena dan mengenali peran, kendala, solusi untuk meminimalkan Turnover intention karyana di PT Brun Brun Retailindo Sejahter Tanjungpinang.Berdasarkan pengumpulan data sebelumnya dijelaskan bahwa ada 3 indikator melihat turnover di Pt Brun-Brun Tanjungpinang yaitu pikiran untuk keluar dari organisasi, kemudian Keinginan untuk mencari pekerjaan baru dan Keinginan untuk meninggalkan organisasi dalam beberpa bulan mendatang.
Ditemukan bahwa saat bekerja di PT. Brun Brun para karyawan sudah merencanakan keluar dari perusahaan, hal ini dikarenakan ada hal-hal yang membuat karyawan merasa tidak nyaman kemudian ada banyak hal lain yang perlu diperbaiki seperti fasilitas yang tidak melihat kesejahteraan dan kenyamanan pegawai. Bahkan makan minum duduk saja ada aturannya. Tidak hanya itu berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saat sedang bekerja
pegawai masih berkeinginan untuk meninggalkan dalam beberpa bulan mendatang, para pegawai kebanyakan merencanakan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik.Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi turnover di PT. Brun Brun Retailindo Sejahtera Tanjungpinang antara lain adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut meliputi sulitnya penjualan sehingga target dan beban kerja menjadi tinggi, sedangkan faktor internal meliputi kondisi ruang kerja di PT. Brun Brun yang kecil dan tidak memiliki fasilitas memadai, upah atau lembur yang tidak ada, ketrampilan kerja, dan supervise, serta karakteristik personal dari karyawan yang meliputi salah satunya yaitu jenis kelamin, laki-laki cenderung tidak betah karena gengsi yang di jual adalah produk wanita. Faktor lainnya adalah ada hal-hal yang membuat karyawan merasa tidak nyaman kemudian ada banyak hal lain yang perlu diperbaiki seperti fasilitas yang tidak
melihat kesejahteraan dan kenyamanan pegawai. Bahkan makan minum duduk saja ada aturannya.