PENGELOLAAN PIUTANG DENGAN RECEIVABLE TURNOVER DAN AVERAGE COLLECTION PERIOD PADA PT. KHARISMA PETRO GEMILANG TANJUNGPINANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengelolaan Piutang dengan Receivable Turnover dan Average Collection Period pada PT. Kharisma Petro Gemilang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu pengumpulan data yang bersifat kuantitatif yang merupakan angka-angka kemudian dilakukan penrhitungan selanjutnya hasil perhitungan atau pengukuran tersebut diproses dengan cara dilakukan analisis. Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas, logis dan akurat mengenai hasil pengumpulan data, Data yang diperoleh dihimpun menurut jenis dan kelompoknya, maka selanjutnya dilaksanakan pengelolaan dan analisis data
yang dilakukan dengan cara menganalisis data dengan Receivable Turnover dan Average Collection Period serta metode pengelolaan piutang. Hasil observasi dilapangan membuktikan bahwa PT. Kharisma Petro Gemilang memberikan penjualan kredit kepada pihak swasta maupun pemerintah secaara berkelanjutan walaupun masih terdapat piutang tertunggak oleh rekanan. PT. Kharisma Petro Gemilang sudah memiliki perjanjian dalam ketentuan membayar piutang yang berjalan. Namun dapat diketahui dari hasil observasi
seringnya keterlambatan yang terjadi dalam pembayaran piutang yang sudah melawati jatuh tempo pembayaran. Batasan dalam pembayaran tagihan pada PT. Kharisma Petro Gemilang yaitu selambat-lambatnya 14 Hari setelah jatuh tempo pembayaran namun banyak rekanan yang mangkir membayar sehingga hal ini dapat memberikan pengelolaan piutang usaha yang kurang baik pada PT. Kharisma Petro Gemilang. Hasil penelitian dapat diketahui Piutang usaha pada PT. Kharisma Petro Gemilang mengalami fluktuasi dalam pengelolaan piutangnya, dapat diketahui piutang tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan angka Rp. 562.121.070.452. PT. Kharisma Petro Gemilang belum efektif dalam mengelola piutang usahanya sesuai dengan standar dan batas waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karena perusahaan menetapkan batas pelunasan atau tanggal jatuh tempo selambat- lambatnya 14 hari kalender sejak nota tagihan diterima.