ANALISIS AKUNTANSI PIUTANG GARANSI PADA PT.TAJELIN SEJAHTERA TANJUNGPINANG

Piutang garansi pada dasarnya terjadi karena adanya perjanjian akan pemberian garansi kepada konsumen yang telah melakukan pembelian barang oleh induk perusahaan atau perusahaan yang memproduksi barang tersebut atas
barang yang dibeli mengalami kerusakaan ataupun juga dapat berupa perawatan berkala atas barang yang dibeli kepada anak perusahaan untuk konsumennya. Dan tentunya garansi tersebut juga terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan klaim garansi tersebut untuk memastikan hak konsumen dapat terpenuhi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencocokan pengakuan dan pelaporan piutang garansi dengan menggunakan PSAK No. 57 atas klaim garansi oleh konsumen.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, manganalisis data, menyajikan data, melakukan penilaian, dan diakhiri dengan kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa pencatatan piutang garansi yang dilakukan atas pengakuan dan pelaporan ada yang diakui sebagai aset untuk piutang garansi yang tidak dapat terealisasi yang kemudian
dimasukkan kedalam laporan keuangan sebagai aset perusahaan.Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan adanya pengakuan dan pelaporan yang belum sesuai dengan PSAK No.57, dimana PT. Tajelin Sejahtera
harus mencatat piutang garansi yang terdapat kemungkinan besar tidak dapat direalisasi kedalam aset konsinjensi dan tidak diungkapkan kedalam laporan keuangan.