ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KREDIT BERMASALAH (NONPERFORMING LOAN) SETELAH PSAK NO. 31 EFEKTIF DICABUT PADA BPR DANA PRIMA MANDIRI TANJUNGPINANG

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kredit bermasalah (Nonperforming Loan) setelah PSAK No. 31 efektif dicabut pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Prima Mandiri Tanjungpinang.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan jenis data yang digunakan adalah data primer dan skunder yang diperoleh dari penelitian dilapangan berupa wawancara, dokumentasi dan penelitian kepustakaan serta laporan keuangan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif.Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Prima Mandiri Tanjungpinang memiliki rasio kredit bermasalah diatas maksimum berdasarkan standar Bank Indonesia, sehingga dapat menyebabkan penurunan laba pada perusahaan, pencatatan kredit bermasalah (Nonperforming Loan) yang ada pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Prima Mandiri Tanjungpinang ini masih belum sesuai dengan PSAK No. 55 dikarenakan pencatatan kredit bermasalah masih menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang ada pada PSAK No. 31 tentang perbankan yang efektif dicabut, sedangkan seharusnya penentuan pencadangan akuntansi keuangan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran lebih baik dari PSAK No. 31, yaitu mengenai tentang Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk melihat cadangan pada kredit bermasalah.Sehingga berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa pencatatan kredit bermasalah (Nonperforming Loan) pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Dana Prima Mandiri Tanjungpinang ada sebagian yang belum sesuai dengan PSAK No. 55.