PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN KERUPUK IKAN BOGA RASA PRIMA KIJANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor internal dan eksternal, untuk mengetahui pemasaran berdasarkan matriks IFE dan EFE, untuk menganalisis pemasaran berdasaran matriks IE, dan untuk menganalisis alternatif strategi pemasaran dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha kerupuk ikan Boga Rasa. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis SWOT, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan diagram matriks SWOT. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada faktor kekuatan adalah: pelayanan yang terbaik (0,57), tempat usaha yang strategis (0,56), dan memiliki 3 variasi kerupuk (0,50). Pada faktor kelemahan yang memiliki posisi terbesar adalah sarana dan prasarana masih terbatas (0,15), produk masih mensupplay (0,12), sistem keuangan yang masih sederhana (0,12), dan belum baiknya saluran pemasaran dibagian promosi (0,11). Faktor eksternal yang mencakup, faktor peluang yang memiliki posisi terbesar berupa: pengalaman usaha yang sudah lama (0,59), dan hubungan baik dengan pemasok (0,52). Faktor ancaman yang terbesar adalah adanya toko online (0,19), persaingan dengan usaha sejenis (0,13), Cuaca buruk akan memperlambat pengiriman kerupuk mentah (0,12), dan selera konsumen yang berubah (0,11). Dari hasil matriks IE diketahui bahwa kerupuk Boga Rasa berada di kuadran sel IV, maka dapat dinyatakan pada saat ini posisi kerupuk Boga Rasa sekarang berada di posisi tumbuh dan membangun sedangkan dari hasil diagram matriks SWOT yang berada pada kuadran I, yaitu strategi S-O. Dari hasil matriks IE dan matriks SWOT maka dapat direkomendasikan strategi yang sesuai untuk kerupuk Boga Rasa saat ini, antara lain: Penetrasi pasar: (a) Memanfaatkan tempat usaha yang strategis, agar mudah menjangkau wilayah pemasaran seperti warung-warung, kedai kopi dan rumah makan dan (b) Memanfaatkan harga yang terjangkau serta pilihan rasa yang bervariasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang konsumtif. Integrasi ke belakang: menjalin hubungan baik antara usaha Boga Rasa dan pemasok.