ANALISIS RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA PT. DWI PUTRA DANESA TANJUNGPINANG

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu proses utama dalam suatu proyek karena merupakan dasar untuk membuat penawaran sistem pembiayaan dan kerangka budget yang akan dikeluarkan. Rencana Anggaran Biaya diperlukan untuk memperhitungkan suatu bangunan atau proyek dengan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya - biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan rencana anggaran biaya yang diterapkan oleh PT. Dwi Putra Danesa Tanjungpinang dan untuk mengetahui apakah penyusunan tersebut dapat berfungsi efektif sebagai alat perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan metode deskriptif kuantit atif, dengan observasi dan wawancara langsung di PT.Dwi Putra Danesa Tanjungpinang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis varians yang membandingkan antara anggaran dan realisasi. Hasil dari analisis varians menunjukkan berapa besarnya angka yang menguntungkan dan merugikan dalam setiap biaya. Keuntungan dan kerugian dari analisis varians digunakan untuk menjalankan fungsi manajemen perencanaan dan pengendalian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukan bahwa laporan pengendalian yang disajikanoleh PT. Dwi Putra Danesa Tanjungpinang hanya berisi anggaran, realisasi dan penyimpangan yang terjadi. Perusahaan tidak member komentar mengenai penyebab penyimpangan yang terjadi, karena perusahaan tidak melakukan analisis terhadap penyimpangan tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anggaran biaya proyek yang telah disusun oleh PT. Dwi Putra Danesa Tanjungpinang belum lagi sepenuhnya dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian yang efektif, namun proses pembangunan untuk tahun berikutnya tetap terjadi dan dilakukannya sesuai prosedur yang sudah diterapkan oleh perusahaan, untuk penanganan penyimpingan biaya masih bisa teratasi oleh owner perusahaan.