ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY ( EOQ ) PADA PT. BANGUNAN INDAH SEJAHTERA DI TANJUNGPINANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dan pengendalian biaya persediaan dengan menggunakan metode EOQ pada PT. Bangunan Indah Sejahtera, serta membandingkan total biaya persediaan menurut metode perkiraan perusahaan dengan metode EOQ untuk meminimalkan biaya persediaan.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Metode pengolahan data dilakukan dengan menghitung kuantitas pesanan ekonomis, frekuensi pemesanan optimal, persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, persediaan maksimum, dan total biaya persediaan serta membandingkan total biaya persediaan menurut metode perusahaan dengan total biaya persediaan menurut metode EOQ. Hasil dari penelitian ini adalah jika menggunakan metode EOQ, kuantitas pemesanan ekonomis tahun 2017 adalah 16.409,688 sak dan tahun 2018 adalah 23.463,002 sak dengan frekuensi pemesanan optimal sebanyak 3 kali. Persediaan pengaman tahun 2017 adalah 425,459 sak dan tahun 2018 adalah 369,504. Titik pemesanan kembali tahun 2017 adalah 2.572,126 sak dan tahun 2018 adalah 3.216,171 sak. Persediaan maksimum tahun 2017 adalah 16.835,147 sak dan tahun 2018 adalah 23.832,506 sak. Total biaya persediaan tahun 2017 sebesar Rp. 123.072.661,465 dan tahun 2018 sebesar Rp. 183.011.419,644. Dengan demikian, apabila perusahaan menggunakan metode EOQ, maka dapat menghemat biaya persediaan pada tahun 2017 sebesar Rp. 410.060.671,867 dan tahun 2018 sebesar Rp. 665.643.947,543.Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan metode EOQ dalam meminimalisasi biaya persediaan lebih efisien daripada menggunakan metode perkiraan perusahaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan metode EOQ dalam perencanaan dan pengendalian biaya persediaan karena metode ini lebih optimal daripada metode perusahaan serta dengan metode EOQ perusahaan dapat mempunyai persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, dan persediaan maksimum.