LATIFA, ADE (2023) ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN PSAK 71ATAS CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA, TAHUN 2017-2022. Diploma thesis, SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG.
![[thumbnail of SKRIPSI ADE LATIFA]](http://repo.stie-pembangunan.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18622143.pdf - Accepted Version
Download (1MB)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komparasi kinerja keuangan sebelum dan sesudah penerapan PSAK 71 atas cadangan kerugian
penurunan nilai pada PT. Bank BTN Tbk. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, dan dokumentansi. Dari data ini dianalisis menggunakan analisis rasio keuangan.Hasil penelitian pada tahun 2017 jumlah CKPN sebesar Rp2,35 triliun, pada tahun 2018 Rp3,30 triliun, pada tahun 2019 Rp6,11 triliun, pada tahun 2020 CKPN Rp13,06 triliun, pada tahun 2021 CKPN Rp14,43 triliun, pada tahun 2022 CKPN Rp15,67 triliun. Kemudian untuk hasil analisis rasio keuangan ditahun 2017 rasio CAR sebesar 18, 87%, pada tahun 2018 18,21%, pada tahun 2019 17,32%, pada tahun 2020 19,34%, pada tahun 2021 19,14%, pada tahun 2022 20,17%. Rasio ROA tahun 2017 sebesar 1,48%, pada tahun 2018 1,18%, pada tahun 2019 0,13%,
dan tahun 2020 0,63%, pada tahun 2021 0,81%, pada tahun 2022 0,96%. Rasio BOPO tahun 2017 sebesar 81,36%, pada tahun 2018 85,58%, pada tahun 2019 98,13%, dan tahun 2020 91,57%, pada tahun 2021 89,24%, pada tahun 2022 86,19%. Rasio NPL Net tahun 2017 sebesar 1,66%, pada tahun 2018 1,83%, pada tahun 2019 2,96%, dan tahun 2020 1,20%, pada tahun 2021 1,32%, pada tahun 2022 1,32%. Rasio LDR tahun 2017 sebesar 103,18%, pada tahun 2018 103,44%, pada tahun 2019 113,50%, dan tahun 2020 1,20%, pada tahun 2021 92,86%, pada tahun 2022 92,65%.Kesimpulan penelitian bahwa CKPN yang dibentuk BTN dari tahun 2020-2022 setelah penerapan PSAK 71 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kemudian setelah penerapan PSAK 71, rasio CAR berada di PK-1 (Sangat Sehat) menunjukkan BTN mampu mejaga aktiva beresiko dengan kecukupan modalnya. Rasio ROA
berada di PK-3 menunjukkan BTN mengalami penurunan untuk menghasilkan laba melalui asset yang dimiliki. Rasio BOPO mengalami penurunan namun tetap berada di PK-1 (Sangat Sehat) menunjukkan BTN efisien dalam mengelola biaya operasionalnya. Rasio LDR berada di PK-3 (Cukup Sehat) menunjukkan BTN memiliki likuiditas yang cukup sehingga dapat menutup kewajibannya terhadap nasabah. Rasio NPL berada di PK-1 (Sangat Sehat) menunjukkan kemampuan BTN dalam mgelola kolektibilitas piutang dan menyalurkan kredit semakin baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Akuntansi |
Divisions: | Program Studi Akuntansi (Mhs) |
Depositing User: | Pustaka STIE Pembangunan |
Date Deposited: | 04 Jun 2024 08:00 |
Last Modified: | 04 Jun 2024 08:00 |
URI: | http://repo.stie-pembangunan.ac.id/id/eprint/372 |