ANALISIS PENGAKUAN DAN PENYAJIAN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI ASET TAK BERWUJUD PADA LAPORAN KEUANGAN AGENSI BIG FOUR KOREA SELATAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengakuan dan penyajian sumber daya manusia sebagai aset tak berwujud berdasarkan IAS 38 pada laporan keuangan agensi big four Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak empat agensi yang menaungi penyanyi idola dan memiliki reputasi tertinggi di Korea Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini berupa laporan keuangan agensi big four Korea Selatan, yaitu YG Entertainment, SM Entertainment, JYP Entertainment, dan HYBE Corporation. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu penelitian dokumentasi dan penelitian studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agensi big four Korea Selatan telah mengakui sumber daya manusia berupa penyanyi idola sebagai aset tak berwujud dalam laporan keuangan berupa hak kontrak eksklusif. Agensi big four telah meyajikan penyanyi idola sebagai aset tak berwujud dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Dapat disimpulkan bahwa apabila mengacu pada 5 kriteria IAS 38 (intangible assets) terkait pengakuan penyanyi idola sebagai aset tak berwujud, masih belum sesuai dilakukan oleh agensi YG Entertainment, JYP Entertainmet, dan HYBE Corporation. Sementara, terkait penyajian penyanyi idola sebagai aset tak berwujud, agensi big four telah memenuhi dari 5 kriteria IAS 38.